" Bila resmi diet vegan baru dua bln. ya. Terlebih dulu tuch hanya tidak makan daging saja, tapi masih tetap minum susu, makan keju. Bila saat ini telah tidak sekalipun yang berbau hewani, " katanya.
Sophia juga alami banyak tantangan dalam melakukan diet ini karna di Indonesia masih tetap begitu tidak sering tempat makan yang sediakan menu untuk beberapa vegan. Ia juga mengambil keputusan untuk memasak makanannya sendiri. Ia juga pernah menceritakan masalah pengalaman yang menjengkelkan waktu makan di satu restoran.
" Ya sangat terpaksa masak sendiri, tidak sering makan diluar karna bila makan diluar kan belum juga banyak tempat buat seseorang vegan, " katanya. " Tempo hari saya ke restoran, saya katakan saya vegetarian. Selalu sama restorannya diberi salad berisi daun selada doang. Memang saya kambing, ha ha ha. Jadinya kan kesel. Ya paling makan gado-gado, tapi itu juga bila kita tidak alergi kacang. Bila alergi bagaimana? Sulit kan. "
Meskipun berkesan sedikit repot, tetapi Sophia pada akhirnya terima animo dari beberapa rekannya sesudah tahu faedah dari diet vegan itu. Sang anak, Eva Celia juga saat ini juga turut lakukan diet itu.
" Bila Eva ikut-ikutan. Kita berdua diet vegan. Jadi enak sich Eva banyak masak jadi dapat ikut-ikutan. Bila Manuela karna masih tetap kecil jadi terkadang sedikit susah. Tapi dia terkadang sehari dia vegetarian juga, sehari dia chicken day, " imbuhnya.
Lantas perubahan apa sich yang ia rasakan sesudah melakukan diet ini? Menurut Sophia, ada banyak perubahan yang ia rasakan terlebih dibagian kulit dan problem kewanitaan.
" Yang tentu problem kulit begitu menyusut, problem kewanitaannya sangat balance saat ini. Ya untuk kesehatan sich mengagumkan sekali ya. Selalu kan saya juga campaign dog meat free Indonesia gitu, jadi agak paradoks bila saya kampanye itu tapi masih tetap makan daging sapi juga. Buat saya sapi sama anjing sama saja, " tutupnya.
Nah Ladies, bila anda sendiri sempat kepikiran buat coba diet vegan ini tidak sich?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar